BLACK AND WHITE - Dream Theater dibentuk
pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung
memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika
bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang
pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah
dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung.
Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut,
dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain
keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis,
band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk
menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score,
mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance
Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa
akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat
"majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama
yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci
dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu
dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan
antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun
akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk
berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di
dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta
kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk
menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya,
SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.
Setelahnya, masih pada tahun 2007, sampai
2008 mereka merilis album CHAOS IN MOTION, disusul kemudian dengan album BLACK
CLOUDS AND SILVER LININGS. Yang terbaru, tahun 2011 mereka merilis album A
DRAMATIC TURN OF EVENTS pada tahun 2011.
BIODATA PERSONIL DREAM THEATER
Mike Mangini ( drummer )
Mike Mangini (lahir di Massachusetts, 18 April 1963; umur 49 tahun) adalah seorang American drummer, dan merupakan drummer band progressive metal Dream Theater. Dia telah bermain untuk Annihilator, Extreme, James LaBrie, dan Steve Vai, dan lainnya.
Mangini kuliah di Berklee College of Music di Boston dan dikenal sebagai musisi dengan musical clinicnya. Pada masa tahun 2002–2005, Mangini masuk rekor lima drummer tercepat dunia/World's Fastest Drummer (WFD). Mangini sempat muncul pada salah satu acara di Discovery Channel, menunjukkan skill drumnya di depan kamera berkecepatan tinggi.
Pada akhir tahun 2010, Mangini bersama dengan Marco Minnemann, Peter Wildoer, Virgil Donati, Aquiles Priester, Derek Roddy dan Thomas Lang, mengikuti audisi untuk menggantikan Mike Portnoy sebagai drummer Dream Theater. Kemudian pada April 29, 2011, Dream Theater secara resmi mengumumkan bahwa Mike Mangini adalah drummer baru mereka.
John Petrucci ( gitaris )
John Petrucci di Long Island, tepatnya di King
park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai
Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar
ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus
begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi
seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak
tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari
gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn,
dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad
untuk mencapai level permainan seperti mereka.John tinggal bersama istrinya
Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak
bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya
dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menonton film.
John Myung ( bassist )
Sebagai seorang pendengar antusias musik
klasik, dia memilih biola semenjak masih berumur lima tahun. Hingga saat
menginjak usia belasan tahun, John Myung memutuskan untuk memilih gitar bass
sebagai instrumen favoritnya.
Ketika belajar di sekolah musik Berklee -
Boston pada tahun 1986, Myung berjumpa dengan dua teman satu sekolahnya,
gitaris John Petrucci dan drummer Mike Portnoy. Dengan ditambah seorang pemain
keyboard dan seorang vokalis, akhirnya mereka membentuk sebuah grup band
Majesty.Pada tahun berikutnya mereka mendapatkan tawaran rekaman. Tetapi grup
band Majesty ini ternyata hanya berumur pendek dikarenakan sebuah konflik
dengan grup band di Las Vegas yang memiliki nama yang sama. Akhirnya mereka
sepakat untuk merubah nama grup bandnya menjadi Dream Teater, diambil dari nama
sebuah bioskop di California.
Myung, Petrucci dan Portnoy hingga detik ini
masih merupakan anggota tetap Dream Theater, dan sepanjang sejarah Dream
Theater telah terjadi beberapa kali bongkar-pasang vokalis dan keyboardis.
Myung agaknya telah menjadi anggota Dream
Theater yang paling misterius. Dia jarang terlihat berkomentar tentang dirinya
ataupun menonjolkan dirinya sendiri dalam video klip dan konser-konser Dream
Theater. Fakta ini membuat banyak penggemar bertanya-tanya apakah seseorang
dari mereka pernah melihatnya berbicara.
James Labrie ( vokalis )
Kevin James LaBrie lahir di Penetanguishene,
Sebuah kota kecil di Kanada pada tanggal 5 Mei 1963. sejak kecil, James saat
berumur 3 tahun, dia sering mendengarkan radio dan menyayikan lagu apapun yang
terdengar dari radio tersebut. Diinspirasikan oleh ayahnya, dia kemudian mulai
bernyanyi dan bermain drum pada awalnya saat berusia 5 tahun. dan pada saat
berusia 10 tahun, dia berkuartet dengan ayahnnya dan paman juga adiknya
bernyanyi di barber shop.
Saat berusia 21 tahun, James berlatih vokal
pada Rosemary Patricia Burns. Setelah banyak bergabung dengan beberapa band di
Kanada. James kemudian menjadi vokalis pada band Winter's Rose, dimana juga
bergabung dengan Atlantic Records, Label Dream Theater saat itu. lalu Pierre
Paradis yang mengatur band Voi Vod, menawarkan solo project pada James di Aquarius
record. kemudian dia memberitahu James bahwa ada nama band New York bernama
Dream Theater melakukan audisi untuk mencari vokalis, kemudian James
mengikutinnya dan diterima, itulah sejarah LaBrie bergabung dengan Dream
Theater pada 1992, dimana album pertama LaBrie bersama Dream theater ialah
Images and Words.
Sampai saat ini, Labrie telah banyak
menciptakan lagu untuk Dream Theater seperti Anna Lee(Falling Into Infinity),
Vacant(Train Of Thought), Blind Faith(six degree of Inner Turbulance), Sacrified
Son(Octavarium).
Dan dia tetap tinggal di Toronto,Kanada
bersama istrinya Karen, dan kedua anaknya Chloe dan Chance Abraham LaBrie.
Jordan Ruddes ( keyboard )
Jordan Rudess (lahir dengan nama Jordan Rudes
pada 4 November 1956) adalah pemain keyboard band progresif rock Dream
Theater.Dia masuk Dream Theater menggantikan Derek Sherinian.Hal ini dimulai
saat Mike Portnoy memutuskan untuk membentuk supergroup dengan Magna Carta
Records.Rudess terpilih untuk mengisi bagian keyboardist dalam band yang
terdiri dari Tony Levin, Mike Portnoy, dan John Petrucci ini.Selama rekaman 2
album Liquid Tension Experiment ini meyakinkan Portnoy dan Petrucci bahwa
Rudess adalah keyboardist yang cocok untuk Dream Theater.Dan akhirnya mereka
memutuskan mengajak Rudess untuk menggantikan Derek Sherinian yang telah
bersolo karir.
Mantan personel
Mike Portnoy (
Chris Collins - Vocals (1986)
Charlie Dominici - Vocals (1987- 1990)
Kevin Moore - Keyboards (1986-1994)
Derek Sherinian - Keyboards (1995-1999)
Chris Collins - Vocals (1986)
Charlie Dominici - Vocals (1987- 1990)
Kevin Moore - Keyboards (1986-1994)
Derek Sherinian - Keyboards (1995-1999)
DISKOGRAFI
Dimulai dengan Train of Thought,
Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di
musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik.
Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget")
tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi
morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang
merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak
peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang
biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Album pertama mereka, WHEN DREAM AND DAY
UNITE dirilis oleh Mechanic Records tahun 1989. Album ini gagal menembus
pasaran dan mengakibatkan tour promo Dream Theater juga dibatasi hanya di
sekitar New York saja. Terjadi perubahan formasi setelah album pertama ini.
Album kedua mereka IMAGES AND WORDS dirilis dengan James LaBrie yang mengisi
vokal.
Tahun 1999, Jordan
Rudess masuk mengisi posisi keyboardist dan tahun yang sama Dream Theater melepas album
METROPOLIS PT. 2: SCENES FROM A MEMORY.
Album-album Dream
Theater termasuk jarang yang laku keras. Hanya album IMAGES AND
WORDS yang tercatat meraih gold album. Namun berbeda dengan live album mereka
yang ternyata lebih sukses de pasar. 4 live album mereka malah mencetak
platinum album buat Dream Theater.
Dream Theater tercatat merilis 10 studio album, 5 live album, dan 1 album
kompilasi selama berkarir lebih dari 20 tahun. Dengan fomasi James LaBrie (vocal), John Myung (bass), John Petrucci (guitar), Mike Portnoy (drums), dan Jordan Rudess (keyboard)
terakhir mereka melepas album SYSTEMATIC CHAOS 2007.
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream
Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa
bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai
memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat
elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling
terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In
the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and
balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal
dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai
berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat
biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
- Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
- Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavariummenunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
- Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
- Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
- Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
- Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
- Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
- Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
- Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
- Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
- Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berartidelapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
- Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
- Analisis detail tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike rio Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen
DISKOGRAFI
WHEN DREAM AND DAY UNITE (1989)
IMAGES AND WORDS (1992)
LIVE AT MARQUEE (1993)
AWAKE (1994)
A CHANGE OF SEASON (1995)
FALLING INTO INFINITY (1997)
ONCE IN A LIVE TIME (1998)
SCENE FROM A MEMORY (1999)
LIVE SCENE FROM NEW YORK (2001)
SIX DEGREES OF INNER TURBULENCE (2002)
TRAIN OF THOUGHT (2003)
LIVE AT BUDOKAN (2004)
OCTAVARIUM (2005)
SCORE (2006)
SYSTEMATIC CHAOS (2007)
CHAOS IN MOTION (2007-2008)
BLACK CLOUDS AND SILVER LININGS (2009)
A DRAMATIC TURN OF EVENTS (2011)
0 komentar:
Post a Comment