Thursday, January 10, 2013

Angin Kencang Melanda Kabupaten Pinrang

 718 Rumah Rusak, 1 Tewas,  Makassar Rawan, Korban Bencana Bertambah

Setelah bencana banjir, giliran angin kencang melanda beberapa daerah di Sulsel. Di Pinrang, sedikitnya 718 rumah rusak akibat angin kencang disertai turunnya hujan, Selasa, 8 Januari. Peristiwa ini juga mengakibatkan seorang warga tewas.

Angin kencang yang menerjang Pinrang terjadi mulai Senin, 7 Januari, malam sekitar pukul 21.00 wita, dengan kerugian hingga miliaran rupiah.

Selain rumah, terjangan angin juga mengakibatkan tiang listrik dan ratusan pohon di pinggir jalan dan wilayah perdesaan tumbang.

Seorang korban tewas dilaporkan bernama Suriani (40), warga Desa Leppangan, Kecamatan Patampanua. Korban tertimpa pohon saat berada di sebuah rumah yang ada di pinggiran sawah, di Kampung Bakoko, Desa Sikkuale, Kecamatan Cempa. Korban meninggal akibat  menderita patah leher.

Informasi  yang di himpun di rumah duka kemarin menyebutkan, saat itu korban hendak membuka pintu rumah untuk keluar, namun tiba-tiba pohon tumbang menerpa rumah dan juga menimpa dirinya.
Tewasnya Suriani menambah deretan korban bencana di Sulsel. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah daerah mengalami banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan belasan warga tewas. Hingga kini, tercatat 14 korban tewas dari bencana banjir dan angin kencang.

La Muhammad, warga Lingkungan II, Kelurahan Mattiro Deceng, Kecamatan Tiroang, Pinrang, mengatakan, angin yang menerpa kediamanya berlangusng dengan cepat, saat dia bersama keluarga hendak beristirahat.

“Warga sempat panik saat itu, karena angin tiba-tiba menghembus kencang,” katanya di lokasi kejadian kemarin. Dia mengatakan, angin kencang itu bertiup dari arah barat menuju ke timur, namun hanya disertai dengan hujan gerimis.

“Warga hanya berdiam di dalam rumah karena hujan juga menyertai angin itu,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang, Andi Mattalatta, mengatakan,  pemerintah sudah membentuk empat tim untuk melakukan pendataan di sejumlah kecamatan yang diterjang angin kencang.

Data yang diperoleh menyebutkan, sebanyak 718 rumah yang mengalami kerusakan, 578 di antaranya mengalami rusak parah serta puluhan tiang listrik dan ratusan pohon tumbang.

Sementara itu, wilayah pesisir Makassar juga diterjang angin kencang, sejak Minggu, 6 Januari lalu. Sejumlah rumah dilaporkan rusak. Di wilayah kepulauan juga mengalami hal sama, seperti yang terjadi di Pulau Laelae, Kecamatan Ujung Pandang.

Sebuah rumah warga di Pulau Laelae dilaporkan hancur pada sore harinya. Meski tidak ada korban jiwa, namun rumah warga yang terbuat dari konstruksi papan semi beton milik Dg Patta mengakibatkan kerugian materil dalam kisaran puluhan juta rupiah.

Kerusakan rumah tersebut sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar. Tidak hanya itu, amukan angin kencang atau disebutkan BPBD sebagai angin puting beliung juga menghempaskan salah satu kaca bangunan menara Balai Kota di Jalan Ahmad Yani.

Menyusul sejumlah pohon di pinggir jalan tumbang. Sebuah pohon yang selama ini sebagai penyejuk udara di halaman Balai Kota Makassar, juga patah terkoyak patah akibat dahsyatnya terjangan angin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Ismounandar, di Balai Kota Jalan Ahmad Yani, Senin, 7 Januari lalu mengimbau, seluruh warga harus berhati-hati ketika berada di luar rumah saat terjadi angin puting beliung disertai curah hujan yang tidak menentu belakangan ini.

berikut foto ini rumah yang menjadi amukan angin kencang yang sempat saya ambil





sumber : http://cakrawalaberita.com/daerah/angin-kencang-landa-pinrang

0 komentar:

Post a Comment